OLEH PAPUANIS ALAMKINAL
Hukum Kepemimpinan Part 1 1. Hukum Katup “Kemampuan Memimpin Menentukan tingkat keefektifan seseorang” Kemampuan memimpin adalah katup yang menentukan tingkat keefektifan seseorang. Semakin rendah kemampuan seseorang untuk memimpin, semakin sedikit katup yang terbuka bagi potensinya. Semakin tinggi kepemimpinannya, semakin besar keefektifannya. Contoh, jika kepemimpinan anda bernilai 8, maka keefektifan anda tidak akan pernah lebih besar daripada 7. Jika kepemimpinan anda hanya bernilai 4, maka keefektifan anda takkan pernah lebih dari 3. Kemampuan anda memimpin, entah baik atau buruk, selalu menentukan keefektifan anda serta potensi dampak organisasi anda. Sukses itu dapat diraih oleh boleh dikatakan semua orang. Namun sukses pribadi tanpa kemampuan memimpin hanya akan membawa keefektifan yang terbatas. Semakin tinggi anda ingin mendaki, semakin anda membutuhkan kepemimpinan. Semakin besar dampak yang ingin anda berikan, pengaruh anda harus semakin besar. Apapun yang ingin anda capai dibatasi oleh kemampuan anda untuk memimpin orang lain. Untuk mengubah jalannya organisasi, gantilah pemimpinnya Kemampuan memimpin selalu merupakan katup terhadap keefektifan pribadi maupun organisasional. Jika daya kepemimpinannya kuat, katupnya terbuka lebar. Namun jika tidak, maka keberhasilan organisasinya akan terbatas. Itulah sebabnya mengapa dimasa sulit, dengan sendirinya organisasi-organisasi mencari pemimpin baru. Jika Negara mengalami masa sulit, akan dipilih presiden baru. Jika perusahaan mengalami kerugian, akan dicari direktur utama baru. Jika sebuah tim olahraga terus kalah, akan dicari pelatih kepala yang baru. Hubungan antara kepemimpinan dengan keefektifan sangat nyata dalam bidang olahraga. Umpamanya, jika anda meneliti organisasi-organisasi olahraga, yang menjadi masalah jaranglah talenta timnya. Boleh dikata semua tim memiliki pemain bertalenta. Kepemimpinan sang pelatihlah, serta beberapa pemain kunci, yang membuat perbedaan. Untuk mengubah keefektifan tim, tingkatkanlah kepemimpinan sang pelatih. Itulah hukum katup. 2. Hukum Pengaruh “Ukuran sejati dari kepemimpinan adalah pengaruh – tidak lebih, tidak kurang” Banyak orang yang memiliki konsep keliru tentang kepemimpinan. Jika mereka dengar bahwa seseorang memiliki gelar mengesankan atau posisi kepemimpinan, mereka berasumsi bahwa ia adalah pemimpin. Terkadang itu benar. Namun dalam soal memimpin, gelar itu tidak banyak nilainya. Kepemimpinan sejati tak dapat dianugerahkan, ditunjuk, atau ditugaskan. Kepemimpinan hanya datang dari pengaruh, dan itu tidak dapat dimandatkan. Harus diraih. Satu-satunya hal yang dapat diperoleh dengan suatu gelar hanyalah waktu, entah untuk meningkatkan tingkat pengaruh anda terhadap orang lain atau justru melenyapkannya. Jika anda tak punya pengaruh, anda takkan pernah dapat memimpin orang lain. Inti dari segala kuasa untuk mempengaruhi terletak pada kemampuan membuat orang lain untuk berpartisipasi. 3. Hukum Proses “Kepemimpinan berkembang setiap hari, bukan dalam satu hari” Menjadi seorang pemimpin sangat mirip dengan berinvestasi dengan sukses dalam pasar saham. Jika anda mengharapkan kaya dalam satu hari, anda takkan pernah berhasil. Yang paling penting adalah apa yang anda perbuat hari demi hari dalam jangka panjang. Jika anda terus berinvestasi dalam perkembangan kepemimpinan anda, membiarkan “harta” anda berakumulasi, hasil akhirnya adalah pertumbuhan dengan berjalannya waktu. Kemampuan memimpin itu sesungguhnya merupakan kumpulan dari berbagai keterampilan, yang hampir seluruhnya dapat dipelajari serta ditingkatkan. Namun prosesnya tidak terjadi dalam semalam. Kepemimpinan itu rumit. Aspeknya sangat banyak : kehormatan, pengalaman, kekuatan emosional, keterampilan, membina hubungan dengan sesama, disiplin, visi, momentum, waktu dan seterusnya. Seperti yang anda dapat lihat, banyak faktor yang berperan dalam kepemimpinan itu tidak berwujud sifatnya. Itulah sebabnya mengapa para pemimpin membutuhkan begitu banyak pengalaman agar menjadi efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar